Wisata bersama orangtua di Kawah Ijen Banyuwangi dengan fenomena blue fire

 



Kawah Ijen adalah salah satu wisata kebanggan di Kabupaten Banyuwangi. Bahkan tidak hanya menjadi favorit wisatawan lokal saja, namun juga populer di kalangan wisatawan luar negri.

Banyak daya tarik yang dimiliki oleh Kawah Ijen sehingga membuatnya selalu ramai dikunjungi. Bagi yang bosan berlibur di tempat yang itu-itu saja dan ingin mencoba wisata yang lebih seru dan ekstrim, maka wisata kawah ini layak untuk dicoba. Dan kalian harus mencoba mengunjungi kawah ijen walaupun sekali se umur hidup. karena pemandangannya yg indah dan sejuk.

1.Pemandangan yg indah

Salah satu alasan mengapa Kawah Ijen begitu indah  dan sayang jika dilewatkan adalah karena pemandangan alamnya yang indah  yg membuat kita tersanjuing akan ke indahaan nya.

Kekayaan alam ini bisa kita rasakan mulai dari titik awal pendakian hingga kawasan puncak. Meskipun lelah dengan jalur trekking yang ada, namun itu semua akan terbayarkan dengan bentangan alam yang begitu asri dan menyejukkan mata.

2.Fenomena Blue Fire

Fenomena langka ini terdapat di gunung ini juga. dan yg membuat kita semakin bangga lagi yaitu fenomena blue fire ini hanya ada 2 di dunia, yaitu di islandia dan di bondosowo kabupaten Banyuwang

                           foto ini di lansir dari detik.com

3.Menikmati indahnya matahari terbit

Tak hanya fenomena blue fire saja yang bisa kita dapatkan saat melakukan pendakian di tengah malam. Setelah puas menyaksikan blue fire, kita bisa menyaksikan pemandangan matahari terbit yang indah dari puncak ijen.

Untuk tempat melihat matahari terbit berbeda dari tempat api biru, dari kawah kita perlu naik sedikit lagi ke atas hingga menuju tempat untuk menyaksikan metahari terbit. Waktu yang paling baik bila ingin menyaksikan keindahan matahari yang begitu mempesona dan cantik adalah pada bulan April-Mei dan November-Januari. Karena inilah tak heran jika Banyuwangi dijuluki dengan “Sunrise of Java''

Lokasi Kawah ijen

Kawasan Kawah Ijen berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Pada bagian utara, Cagar Alam Kawah Ijen berbatasan dengan Hutan Lindung Remuk.

Di sebelah selatan dibatasi dengan aliran Sungai Banyulinu dan di bagian timurnya dibatasi dengan lereng Gunung Merapi. Sedangkan di bagian barat dibatasi Jalan Lintas Banyuwangi-Bondowoso.

Untuk akses menuju Kawah Ijen juga tidak sulit. Terlebih dahulu kita harus mencapai kota Banyuwangi. Bagi pengunjung yang berasal dari kota yang cukup jauh dari Banyuwangi, maka pesawat terbang bisa dijadikan pilihan.

Kita bisa menggunakan transportasi pesawat terbang dengan rute Bandara Belimbing Sari. Selain pesawat, ada banyak pilihan transportasi yang bisa digunakan seperti bus atau kereta api untuk menuju Banyuwangi.

Membahas tentang jalur pendakian, terdapat 2 jalur trekking yang bisa dilalui para wisatawan, yaitu jalur Bondowoso dan Jalur Banyuwangi. Jika menggunakan jalur Banyuwangi, kurang lebih sekitar 30 km jarak yang harus ditempuh. Sedangkan jika melalui rute Bondowoso, kurang lebih menempuh 76 km perjalanan.

Namun meskipun begitu, baik menggunakan rute Banyuwangi maupun Bondowoso, keduanya sama-sama memulai perjalanan trekking dari Pos Pertama di Paltuding.

Untuk jarak tempuh dari Pos Paltuding hingga sampai di Puncak Kawah Ijen kurang lebih 3 km. Nantinya akan ada pos pemberhentian terakhir yang lokasinya ada di tengah-tengah antara Paltuding-Puncak Kawah Ijen yang dinamakan Pos Timbang atau Penimbangan.

Disinilah kita bisa melihat banyaknya pekerja tambang belerang yang sedang menimbang hasil kerja yang mereka lakukan. Dari sini pula kita bisa mulai mencium aroma belerang yang menyengat.

Untuk sampai di Kawah Ijen memang membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama. Mengingat lokasi Kawah Ijen yang terletak di Puncak Gunung Ijen. Namun semua kelelahan yang kita rasakan selama perjalanan akan terbayarkan begitu sampai di puncak dan menyaksikan pemandangan yang indah dan memukau.

Penginapan di sekitar kawah ijen

1. Ijen Resort and Villas

a ingin menginap dengan fasilitas dan pemandangan yang memuaskan, maka pilihan penginapan ini sangat dianjurkan kepada kalian semua. Namun dengan menginap disini membuat kita harus merogoh kocek yang cukup dalam.

Hotel bintang lima ini menawarkan pengalaman menginap dengan background pemandangan gunung serta pepohonan hijau yang membuat siapapun akan nyaman beristirahat disini. Ditambah lagi dengan adanya kolam yang sangat luas di bagian belakang

2. Arabica Homestay

Untuk penginapan yang satu ini mungkin menjadi yang paling dekat dengan kawasan Kawah Ijen. Dengan bangunan gaya kuno Belanda, membuatnya terlihat unik. Tarif per malamnya sekitar Rp 200.000 hingga Rp 450.000. Disini kita bisa transit terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan perjalanan ke puncak.


3. Catimor Homestay

Untuk penginapan yang satu ini mungkin menjadi yang paling dekat dengan kawasan Kawah Ijen. Dengan bangunan gaya kuno Belanda, membuatnya terlihat unik. Tarif per malamnya sekitar Rp 200.000 hingga Rp 450.000. Disini kita bisa transit terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan perjalanan ke puncak.

Komentar